Teori kinetik adalah teori yang menjelaskan perilaku sistem
sistem fisis
dengan menganggap bahwa sistem-sistem fisis tersebut terdiri atas sejumlah
besar molekul yang bergerak sangat cepat. . Gas, sebagai salah satu sifat
dan bentuk alam, memiliki karakteristik yang khas. Berbeda dengan bentuk zat
lainnya, karakteristik gas sangat erat kaitannya dengan tekanan, temperatur dan
volume. Beberapa teori dan hukum yang sangat mempengaruhi dalam pemahaman sifat
gas yang diantaranya adalah teori kinetik gas dan hukum termodinamika. Teori kinetik zat membicarakan sifat zat dipandang dari
sudut momentum. Peninjauan teori ini
bukan pada kelakuan sebuah partikel, tetapi diutamakan pada sifat
zat secara keseluruhan sebagai hasil rata-rata kelakuan partikel-partikel. Teori kinetik zat membicarakan sifat zat dipandang
dari sudut momentum. Peninjauan teori ini bukan pada kelakuan sebuah partikel,
tetapi diutamakan pada sifat zat secara keseluruhan sebagai hasil rata-rata
kelakuan partikel-partikel zat tersebut. Berdasarkan latar belakang diatas,
untuk memahami lebih lanjut tentang sifat-sifat gas dan hukum yang
mendasarinya, maka penulis menulis makalah ini. 1.2 Rumusan Masalah Beberapa
yang menjadi topik sentral permasalahan dalam makalah ini yang akan dibahas
adalah: 1.2.1 Apakah yang dimaksud dengan gas ideal ? 1.2.2 bagaimana sifat gas
ideal? 1.2.3 Bagaimana perubahan gas ideal? 1.2.4 Bagaimana persamaan gas
ideal? 1.3 Tujuan Tujuan pembahasan makalah ini adalah: 1.3.1 Mengetahui apakah
gas ideal itu 1.3.2 Mengetahui sifat gas ideal 1.3.3 Mengetahui perubahan gas
ideal 1.3.4 Mengetahui persamaan gas ideal
PEMBAHASAN
Pengertian
Teori Kinetik Gas
Teori
kinetik adalah teori yang menjelaskan perilaku system-sistem fisis
denganmenganggap bahwa sejumlah besar molekul yang bergerak sangat cepat. Teori
kinetik gas tidak mengutamakan kelakuan sebuah partikel , tetapi meninjau sifat
zat secara keseluruhan berbagai hasil rata-rata kelakuan partikel tersebut.
Teori Kinetik gas menjelaskan sifat-sifat makroscopik gas, seperti tekanan,
suhu, atau volume, dengan memperhatikan komposisi molekular mereka dan
gerakannya. Intinya, teori ini menyatakan bahwa tekanan tidaklah disebabkan
oleh gerakan vibrasi di antara molekul-molekul, seperti yang diduga Isaac
Newton, melainkan disebabkan oleh tumbukan antarmolekul yang bergerak pada kecepatan
yang berbeda-beda. Teori Kinetik dikenal pula sebagai Teori
Kinetik-Molekular
atau Teori
Tumbukan atau Teori Kinetik pada Gas. Dengan demikian, teroi kinetika gas
membahas sifat-sifat gas yang berhubungan dengan gerakan translasi dari atom
dan molekul dalam bentuk gas, serta menguji bagaimana sifat-sifat gas
tersebut dapat dibahas berdasarkan pada gerakan translasi yang bebas dan
kontinyu dari komponen-komponennya. Untuk dapat membahas sifat-sifat gas dengan
lebih sempurna, maka dalam teori kinetika gas digunakan pendekatan gas
ideal.
Pengertian gas
ideal
merupakan kumpulan
dari partikel-partikel suatu zat yang jaraknya cukup jauh dibandingkan dengan
ukuran partikelnya. Partikel-partikel itu selalu bergerak secara acak ke segala
arah. Pada saat partikel-partikel
gas ideal itu bertumbukan antar partikel atau dengan dinding akan terjadi
tumbukan lenting sempurna sehingga tidak terjadi kehilangan energi.Persamaan keadaan gas ideal adalah hukum gas ideal
PV=nRT
Hukum ideal gas adalah lanjutan dari hukum
gas yang ditemukan secara percobaan. Fluida nyata pada densitas rendah dan temperatur tinggi hampir
mengikuti hukum gas ideal. Namun, pada temperatur rendah atau densitas tinggi,
fluida nyata mengalami penyimpangan jauh dari sifat gas ideal, terutama,karena terkondensasi menjadi liquid atau terdeposisi
menjadi padat
2.2 Karakteristik Umum Gas
1.Gas dapat mengembang untuk mengisi seluruh
ruangan yang ditempatinya. 2.Gas sangat mudah dimampatkan dengan memberikan
tekanan. 3.Gas dapat berdifusi dengan cepat membentuk campuran homogen. 4.Gas
memberikan tekanan ke segala arah. 5.Jika gas dipanaskan maka tekanan akan
meningkat, akibatnya volume juga meningkat. 6.Gas terdiri atas
partikel-partikel dalam jumlah yang besar sekali, yang senantias bergerak
dengan arah sembarang dan tersebar merata dalam ruang yang kecil. 7.Jarak
antara partikel gas jauh lebih besar daripada ukuran partikel, sehingga ukuran
partikel gas dapat diabaikan. 8.Tumbukan antara partikel-partikel gas dan
antara partikel dengan dinding tempatnya adalah elastis sempurna
2.3 Sifat Gas Ideal
Suatu gas dikatakan ideal jika memenuhi kriteria sebagai berikut: 1.Suatu gas terdiri atas
partikel-partikel yang disebut molekul. Setiap molekul identik (sama) sehingga
tidak dapat dibedakan dengan molekul lainnya. 2.Molekul-molekul gas ideal
bergerak secara acak ke segala arah. 3.Molekul-molekul gas ideal tersebar
merata di seluruh bagian. 4.Jarak antara molekul gas jauh lebih besar daripada
ukuran molekulnya. 5.Tidak ada gaya interaksi antarmolekul; kecuali jika
antarmolekul saling bertumbukan atau terjadi tumbukan antara molekul dengan
dinding. 6.Semua tumbukan yang terjadi baik antarmolekul maupun antara molekul
dengan dinding merupakan tumbukan lenting sempurna dan terjadi pada waktu yang
sangat singkat (molekul dapat dipandang seperti bola keras yang licin).
7.Hukum-hukum Newton tentang gerak berlaku pada molekul gas ideal.
2.4
Perubahan keadaan gas ideal
Pada
gas ideal terdapat empat macam perubahan keadaan istimewa yaitu 1.
Proses
isotermik Suatu sistem dapat mengalami proses termodinamika dimana terjadi
perubahan- perubahan di dalam sistem tersebut. proses ini dinamakan
proses isotermik karena berlangsung dalam suhu konstan, tidak
terjadi
perubahan energi dalam (∆U = 0) dan berdasarkan huku
m I
termodinamika kalor yang diberikan sama dengan usaha yang dilakukan sistem (Q =
W).
Proses
isokorik Jika gas melakukan proses termodinamika dalam volume yang konstan, gas
dikatakan melakukan proses isokhorik. Karena gas berada dalam volume
konstan (∆V
= 0), gas tidak
melakukan
usaha (W = 0) dan kalor yang diberikan sama dengan perubahan energi dalamnya.
Kalor di sini dapat dinyatakan sebagai kalor gas pada volume konstan QV.
QV = ∆U
Proses
Isobarik Jika gas melakukan proses termodinamika dengan menjaga tekanan tetap
konstan, gas dikatakan melakukan proses isobarik. Karena gas berada dalam
tekanan konstan, gas
melakukan
usaha (W = p∆V). Kalor di sini dapat dinyatakan sebagai kalor gas pada tekanan
konstan Qp.
Sebelumnya telah dituliskan bahwa perubahan energi dalam sama dengan kalor yang
diserap gas pada volume konstan
QV =∆U
Dari
sini usaha gas dapat dinyatakan sebagai W = Qp
–
QV
Jadi, usaha yang dilakukan oleh gas (W) dapat dinyatakan sebagai selisih energi
(kalor) yang diserap gas pada tekanan konstan (Qp) dengan energi (kalor) yang
diserap gas pada volume konstan (QV).
2.5
Persamaan Gas Ideal
diantaranya Hukum boyle, Hukum
Charles, Hukum Gay lussac. Teori kinetik gas memberikan jembatan antara
tinjauan gas secara mikroskopik dan makrokospik. Hukum-hukum gas seperti hukum
Boyle, Charles, dan Gay Lussac, menunjukkan hubungan antara besaran-besaran
makrokospik dari berbagai macam proses serta perumusannya. Kata kinetik berasal
dari adanya anggapan bahwa molekul-molekul gas selalu bergerak.
4.Hukum Boyle-Gay Lussac
Apabila hukum Boyle, hukum Charles,
dan hukum Gay Lussac digabungkan, maka diperoleh persamaan sebagai
berikut. Persamaan di atas disebut hukum Boyle-Gay Lussac. Kita telah
mempelajari hukum-hukum tentang gas, yaitu hukum Boyle, Charles, dan Gay
Lussac. Namun, dalam setiap penyelesaian soal biasanya menggunakan hukum
Boyle-Gay Lussac. Hal ini disebabkan hukum ini merupakan gabungan setiap
kondisi yang berlaku pada hukum-hukum gas ideal.
No comments:
Post a Comment